Selasa, 04 Oktober 2011

Seperti Yang (kurasa) Mama Inginkan

Kakak tertawa puas setelah merobek poster NKOTB di depan perosotan sekolah. Poster yang kubeli dari uang jajanku selama seminggu. Aku tidak jajan seminggu tahu!


Dia bilang aku gak pantas menyukai NKOTB. Aku masih terlalu kecil. Padahal aku suka sekali pada Jordan Knight. Dia begitu tampan! Aku suka menciumnya setiap pagi dan sebelum tidur. Itu kurasa alasannya kakak merobek posterku.


Aku segera berlari ke arah mama. Mengadukan perilaku kakak. Mama langsung menjewernya. "Kamu jangan rusak barang adikmu!" Aku tersenyum senang. Kakak mendengus kesal.


Dia juga marah besar ketika mendapati aku di depan meja rias sedang memakai lipstik dan eye shaddow mama.
Bahkan dia sempat merobek rok yang kupinjam dari teman sekelasku.


Mama saja gak protes, kenapa kamu yang ribet sih.


Kakak sangat menyebalkan! Dia memaksaku mengikuti kegiatannya. Main bola, layangan, main kelereng. Huh!


Aku merasa memang mama lebih menyayangiku dibanding kakak. Kakak selalu memaksakan kehendaknya. Tidak seperti mama, beliau lebih sering mengajakku jalan-jalan, belanja dan ke salon. Aku tergelak ketika di manicure dan pedicure, geli sekali rasanya.


Seperti yang kakak bilang, aku ini kayanya puber dini. Masa aku udah suka pada teman sekolahku. Dan tentu saja kakak lagi-lagi melarangku.


Ramon, namanya. Dia TK 0 besar. Rambutnya selalu terlihat klimis. Dia juga tidak nakal, selalu mengantre saat main perosotan, tak pernah mendorong ayunan temannya tinggi-tinggi. Tawanya begitu riang ketika main jungkat-jungkit.


Ketika aku menginjak bangku SD mama tiada. Dulu aku kira kakak akan menjahatiku setelah mama pergi. Nyatanya tidak. Bahkan sekarang dia lebih baik padaku. Tak pernah mengolok-olok, membentak, atau mengerjai aku. Dan yang pasti dia sekarang mau menerima aku apa adanya.
***


"Hei bengong aja kamu!" Serunya membuyarkan lamunan. Aku bangkit dari ayunan. Tadi pagi setelah nyekar ke makam mama aku menuju TK Ceria. Sekolahku dua puluh tahun yang lalu.


"Udah siang, ntar gak keburu ngejar pesawat loh." Katanya lagi.
"Iya, ayo kak.." Ujarku seraya berjalan menuju mobilnya.


Kakak mengantarku ke bandara. Penerbangan CGK-BKK lepas landas sekitar dua jam lagi. Aku menyambut kehidupan baruku. Kelamin baruku. Seperti yang kurasa mama inginkan sejak dulu.

2 komentar: