Minggu, 11 Februari 2018

Kerja Kerja Kerja

Sedikit petuah hidup:

Kerja mah biasa-biasa aja. Gak usah terlalu gimana banget. Ingat, segimana-gimananya kamu belain korporasi, toh kalo kamu mati ya tinggal ganti aja. Gak usahlah mati dulu, udah gak cocok aja kamu bisa ditendang begitu saja kok.

Pekerjaan gak usah diambil secara personal. Jangan baper ama kerjaan. Jangan mikirin kerjaan di luar jam kerja.

Cari duit ya cari duit aja, atas nama ibadah lebih bagus. Kesehatan dan kebahagiaan harus diutamakan.

Penjilat dan manusia serakah ada di mana-mana. Usahakan hindari berurusan sama makhluk seperti itu. Demi kewarasan.

Ada orang yang bisa dapat award Jerk Of The Day tiap hari. Serius.

Posisi dan Jabatan hanya titipan. Yakinilah.

Senin, 16 Januari 2017

Drama Perpanjang Paspor Online

Hello... Long time no see ya!

Karena banyak request (ceilee) soal perpanjang paspor yang baru kujalani hari ini, maka kali ini akan kuberikan cara juga tips dalam membuat atau perpanjang paspor yang dikhususkan via (katanya) online.

Denger kata online, pastinya kita berpikiran bahwa caranya akan lebih sederhana dong ya. Bak membeli baju online gitu, klak-klik mainin jempol, pilih, order, transfer dan TRING barang sudah sampai di rumah.

No. Jangan terlalu khusnuzon wahai kisanak!

Tanggal 4 Januari, daku mencoba googling cara perpanjang paspor online. Tapi ternyata sistemnya bapuk, sesuai pengakuan mereka bahwa sudah dua minggu ini error (atau emang wifi gue aje kalee). Alhasil gagal tuh ye. Besoknya kucoba lagi, walaupun lemot bin loading akhirnya bisa tuh. Sampai ada konfirmasi nyuruh bayar via email. Hal yang paling bikin KZL adalah tidak adanya Hotline yang bisa dihubungi. Semacam call center gitu loh. Kan enak ya, kalau ada apa-apa, bingung tinggal telepon. Atau gue aja yang gak tau?

Bank yang ditunjuk setahuku hanyalah BNI. Berhubung akun BNIku sudah die maka kuputuskan untuk mendatangi secara langsung bank-nya. Mungkin kalo punya m-Banking BNI bisa langsung ya. Mungkin loh. Hari Jumat, 6 Januari aku melakukan pembayaran dengan menunjukan surat permohonan pembayaran yg bisa didownload di email konfimasi. Berhubung pake hp jadi gak sempet ngeprint, jadi hanya dikasih unjuk aja PDFnya.

Bayar Rp. 355.000,- tanpa ada biaya lain-lain lagi, aku dapat tanda terima yang sudah ada nomor NTPNnya.

Setelah itu kita harus melakukan konfirmasi pembayaran di link yang disediakan di email kita. Ikuti semua step sampai nanti masukin tanggal kedatangan yang bisa kita pilih kayak tanggal tiket pesawat.

Kupilih tanggal terdekat yang tersedia yaitu 16 Januari. Kupikir seperti halnya tiket pesawat, maka yg datang pada tanggal tersebut adalah pendaftar yang memilih hari itu. Jadi gak perlu lah antre yang kata orang-orang juga aduan di twitter harus dari subuh bahkan dini hari. PRET.


Entah karena kelalaianku atau sistem yang error, pada tanggal yg telah ditentukan, aku datang ke kantor imigrasi yang sudah kupilih tersebut, tanpa membawa surat konfirmasi kedatangan. Yang harusnya kuprint pada saat memilih tanggal kedatangan tadi. Bentuknya mirip dengan surat permohonan pembayaran, lengkap dengan barcode.

Mampus gue! Itu yang tercetus ketika sudah satu setengah jam mengantre di parkiran kantor imigrasi untuk mendapat nomor antrean. Iya, ngantre untuk dapat nomor antrean. Rancu kan? Auk deh. Jadi, aku dan ratusan orang datang bahkan ada yang dari jam setengah lima. Abis subuhan. Hanya untuk mendapat nomor antrean. Loket antrean baru buka jam 8 pagi. Dan tutup jam 10 sajah. Yhuks.

Nah, setelah ngantre di luar, pas udah deket ke pintu masuk, nanya dong ama security soal surat konfirmasi kedatangan yg belum kupunya. Pak security yang belakangan curhat karena beliau harus hari itu harus bekerja 24 jam dan besoknya harus masuk pagi lagi karena temannya tidak masuk itu, menyuruhku untuk langsung masuk dan menuju meja informasi. Wah lumayan neh angin segar, bisa langsung masuk, jerit hati kecilku.

Eh ternyata bagian informasi juga ngantre. Haha. Hvth. Selang beberapa waktu, bagianku ke depan, kuceritakan masalahku, si bapak mengambil tanda terima yang diberikan pihak bank. Semenit, lima menit, sepuluh menit. Belum nongol juga. Laper. Kutinggal ke kantin saja untuk membeli aqua dan sepotong gehu. Enam ribu saja. Kukembali dan ternyata tanda terima sudah dicek, dikembalikan dan sudah diberi nomor pendaftaran. Eits, nomor pendaftaran bukan berarti nomor antrean. Jadiii.. Aku harus antre ulang. Iya, yang di luar gedung itu. Yang di parkiran itu. BALIKIN SATU SETENGAH JAM GUE YANG TERBUANG PERCUMA 😭 Krai sekebon.

Dengan wajah lunglai, akupun ngantre lagi. Kali ini mulai panas karena waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi. Moyan, sis! Saling tuker cerita sama sesama pemohon. Ada yang sudah 3x bolak-balik karena pertama dia bawanya bukan e-KTP. Kedua karena sudah lama antre pas di depan loket udah jam 10 teng. Jadi disuruh pulang lagi. Kebayang gak sih berapa waktu yang terbuang buat ngurus you named it online?

Eh ini daku masih cerita versi online ya. Nanti aku kasih perbandingan antara online dan walk in. Juga sedikit tentang e-paspor.

Ada juga cerita tentang pemohon yang salah info, harusnya perpanjang malah pembuatan baru. Solusi dari mbak di meja informasi adalah... Bikin permohonan lagi. Secara walk in. Dan uang yang sudah dibayarkan tentu saja hangus.
Mbak: "ibu pake walk in aja, kan formnya diisiin petugas jadi ga akan salah lagi."
Ibu: "trus, uangnya gimana?"
Mbak: "ya hangus bu kalo udah masuk mah."
Ibu: "masa hangus? Kan bisa dipindahkan mbak? Oke saya mulai lagi permohonannya tapi masa uangnya gak balik?"
Mbak: "iya, sudah hangus bu." muka lempeng.

Aku ikutan kzl jadinya.

Balik ke ceritaku, jam sepuluh kurang dua menit, alhamdulillah bisa masuk loket. Kita cuma ngasih unjuk berkas asli yg dipersyaratkan trus dikasih nomor antrean. Gitu doang. Bingungkan dari tadi ngantre lamaaaaaaa kirain gimana gitu ternyata cuma...ya gitu deh. Dapatlah nomor antrean 4-094. Angka 4 kayaknya untuk yg online. Mungkin. Entahlah. Yang pasti pas liat nomor yg sedang jalan baru sampe 4-028 badan langsung lemas. Mungkin karena emang laper sih. Bergegaslah daku ke Warkop samping kantor. Pesan indomie dan kopi ABC susu. Demi kedamaian dunia.

Setelah ngisi perut, daku balik lagi ke dalam. Sudah agak lenggang karena pendaftaran sudah ditutup tadi jam 10 kan ya. Sementara yang dari pagi mah udah pada kelar. Pemohon yang bareng dari jam setengah enam kurang lebih kelar jam setengah sepuluhan. Jadi kalo lancar, you orang bisa datang setengah enam, langsung antre dan bisa kelar jam setengah sepuluhan. Ok Sip.

Jam 12 siang tentu saja break istirahat makan siang. Nomor sudah menunjukan angka 4-082. Ya lumayanlah, ke Mushola dulu dan akhirnya nomorku dipanggil pada jam dua siang. Wawancara sebentar, isi berkas seperti prosedur walk in karena berkasku tidak diprint pada saat input online. Langsung foto dan dikasih surat untuk ngambil paspornya Kamis nanti tanggal 19 Januari mulai jam 1 siang. Sepertinya sih kalo ambil paspornya ga akan ngantre kayak pas permohonan. Dan bisa diambilin oleh keluarga yang tertera di Kartu Keluarga.

Jadi, dokumen yang harus disiapkan online maupun walk in:
-eKTP (kalau masih KTP biasa, ke kecamatan dulu minta surat rekam atau apa gitu deh)
-KK
-Akta kelahiran atau Ijazah SMA (kalau kuliah gak bisa karena gak ada nama ortu)
-Surat konfirmasi kedatangan (untuk online)
-Tanda bukti pembayaran (untuk online)
-Paspor lama

Semuanya harus plus fotokopiannya di kertas A4.

Barang tambahan yang harus dibawa:
-Bolpen
-Bantal leher (untuk nahan ngantuk pas ngantre)
-Modem yang kuotanya masih banyak
-Powerbank
-Buku atau apa aja deh pokoknya untuk mengisi waktu luang. Monopoly kek. Ular tangga kek. UNO kek.
Soalnya kan namanya ngantre ya, apalagi kalo yang suka males ngobrol sama orang sekitar. Eh tapi ada tv juga sih, nayangin just for laugh yang lumayan menghibur.


Nah sempat kutanya apa bedanya walk in dan online. Mbak petugas hanya menjawab: "Sama aja bu, bedanya pas bayar doang. Kalo online bayar dulu baru masukin berkas. Kalo walk in ke sini dulu baru bayar. Hahaha."
😌😌😌

Trus kalo e-paspor itu bedanya apa ama yang biasa?
"bisa free visa jepang aja sih. Itu doang."

Oh. Harus ke bandara Soekarno Hatta ya?
"gak, bisa di imigrasi Jakarta, Batam sama Surabaya."

Oh. Ok.

Summary Step by step versi daku:
1. Masuk ke website imigrasi

2. Pilih menu Layanan Publik-Layanan Online-Layanan Paspor Online. Lalu pilih tabel Pra Pemohon Personal (pilihannya Pembuatan Paspor Baru, Penggantian Habis Berlaku atau Perubahan Data).
3. Isi nomor paspor lama, jenis paspor ada yang 24 dan 48 halaman. Punyaku 48 halaman.
4. Isi Form Pembayaran. Nanti akan ada konfirmasi suruh bayar di email.
5. Setelah bayar, klik link "lanjut" yang ada di email konfirmasi pembayaran. Aku sendiri bayar hari Jumat siang dan baru ada email konfirmasi Senin malam tanggal 9 Januari. H2C banget lah karena berasa gak sukses bayarnya. Takut hangus uangnya.
point nomor 2 bikin parno

6. Isi halaman kedatangan.
7. Print tanda terima permohonan paspor yang dikirim ke email. (ini aku gak dapet, makanya jadi bolak-balik dan antre ulang). Siapin semua berkas yang dibutuhkan.
8. Datang di tanggal yang ditentukan. Pakai pakaian rapi, berkerah, jangan pake sendal jepit. Jangan warna putih. Tapi kalo udah mepet banget, ada jas yang dipinjamkan pas mau foto. Bawa semua berkas yang diperlukan.
9. Antre dari setengah enam pagi. Loket buka jam 8-10 tapi kalo Selasa dan Jumat dari jam 6 pagi. Ada layanan early bird gitu lah. Panjang antrean on line kurang lebih setengah dari antrean walk in.
10. Ambil nomor antrean. Berkas saat pengambilan nomor ini adalah berkas asli. Jadi kalo ada yg belum difotokopi bisa dilakukan pas antre wawancara setelah dapat nomor. Karena kantin dan warung fotokopian terdekat bukanya jam 7-8an gitu deh.
11. Wawancara dan foto. Itungan kasarku tadi, pernomor kurang lebih menghabiskan 5-10 menit wawancara plus foto. Jadi hitung aja kurang lebih waktu yg dibutuhkan pas udah dapat nomor.
12. Paspor bisa diambil 3 hari berikutnya. Mulai jam 13:00.


Sekian dulu curhatan hari ini. Nanti daku edit lagi untuk nambahin foto dan link websitenya ya. Maklum, ini posting pake HP dan daku mau pijit dulu karena tadi puegel sekali abis berdiri berjam-jam. 😁😁😁😁😁

Sudah di-update yaa. Semoga berguna!

Kamis, 18 Agustus 2016

Sapaanmu

Sempat kuingin marah lagi padamu.

Air mata kutahan demi ayah ibuku.

Aku tak suka dalam posisi seperti ini, kamu tahu itu.

.
.
.

Laun kusadari, kamu kangen aku.
Kamu sedang menyapaku.
Aku kurang perhatian padamu.

Maaf ya, cintaku.

Selasa, 26 Januari 2016

Surat Tiga Tahun Lalu

Maaf aku baru menemukan suratmu,
Surat tiga tahun yang lalu

Tak kusangka, reaksiku akan setenang ini
tak ada gelombang besar
hanya sedikit riak
sedikit sekali

Tak ada yang berubah setelah kubaca surat ini
kamu sudah di sana
dan aku masih melangkah seperti yang kau lihat dulu

Ada sedikit lega,
ternyata dulu bukan hanya aku
Syukurlah


Kita sudah cukup bersenang-senang
kini sudah saatnya berbahagia

Jumat, 06 Maret 2015

Bucket List

Beranjak dewasa saya mulai punya bucket list. Maklum sebagai putri satu-satunya, Ayah dan Mamah agak over protective dengan tidak mengizinkan saya main keluar rumah. Hehe. Alhamdulillaah, beberapa sudah tercapai.
[-] Naik Mercusuar di Belitong     [√]
[-] Nginjek Pantai Kuta – Bali     [√]
[-] Snorkeling di Pulau Seribu      [√]
[-] Berjemur di Gili Trawangan       [√]
[-] Caving Goa Pindul – Gunung Kidul     [√]
[-] Waisak di Borobudur    [√]
[-] Megang Ka’bah  [√]         
[-] Menikmati Sunrise di Bromo    [√]
[-] Foto di Museum Angkut/Movie Star – Batu    [√]
Berarti PRnya masih banyak yes, di antaranya:
Ngadem di Ubud, ke Dataran Tinggi Dieng, Derawan, Aceh, Wakatobi, Raja Ampat, Ora Beach, Kuliner di Bukittinggi, Medan, Jalan-jalan ke Thailand, Jepang, Korea, London, Milan, Paris, New York……..
Ngayal aja dulu, siapa tahu dikabul Tuhan.
:)




Senin, 23 Februari 2015

Tak Kunjung Move On #Trip

Hore Liburan!

Berkedok undangan di Surabaya, daku dan 16 orang teman (IYA ENAM BELAS) termasuk seorang anak kecil lucu menggemaskan berumur satu setengah tahun bisa jalan-jalan selama 5 hari, bahkan ada yang curi start jadi 6 hari, di Surabaya, Malang, Batu dan Bromo. Iya Bromo, gunung yang dari kapan tau pengin aku datengin!

Perjalanan dimulai di Rabu pagi tangal 18 Februari 2015 dari Bandara Husen Sastranegara menggunakan Lion Air. Dan sepertinya Lion Air terakhir sebelum delay parah-parahan itu. Kami cuma delay sejam aja, yang harusnya berangkat jam 6 malah jadi jam 7, yaudahlahya, ngerti banget kita mah orangnya..

Meeting Point sama teman-teman lain di Bandara Juanda sekitar jam 9 pagi. Empat teman yang curi start duluan dengan datang di hari Selasa menjemput dengan Long Elf. Tak lupa mengabari selalu manusia yang kami jadikan alibi atas usahanya menikah di Surabaya sehinga kami ada alasan untuk cuti ke kantor. Envy! Itu respon yang selalu kami dapat setiap posting foto ke grup. Ya gimana gak bikin envy cobak, bisa jalan ama temen-temen kuliah which is itu udah lebih dari sepuluh tahun, banyakan, cukup lama pulak! Ya biasanya palingan weekend doang kan, nah ini dari Rabu ampe Minggu. Hihihihihi!
macet? selfie lah!

Pemberhentian pertama adalah RM Bu Kris di Pandaan pas makan siang, lalu kita melanjutkan ke Malang untuk belanja kebutuhan bersama di Vila seperti camilan, mie instant, air mineral dll. Setelah itu lanjut ke Bakso Bakar yang ada di Pahlawan Trip-Malang. Oiya, seperti biasa untuk ngetrip kami menyewa mobil (yang kali ini berupa long elf) beserta supir dan bbm. Gak pake paket-paketan wisata gitu. Itinerary diserahkan sepenuhnya kepada salah satu anggota gank yang bekerja di Kementerian Pariwisata. Cucok khan?

Setelah mampir sana-sini, kena hujan dan banjir akhirnya kami sampai di Villa Bagus – Batu sekitar pukul 5 sore. Villanya bagus banget, sesuai dengan namanya. Terletak tak jauh dari tempat wisata Paralayang, jadi kalau sedang nongkrong di balkon, bisa lihat orang terbang-terbang gitu.


Lepas Maghrib kami bergerak ke Batu Night Spectacular. Sebuah taman bermain yang tidak jauh dari Vila. Cukup banyak wahana yang seru dan spot menarik untuk foto.



Esok harinya kami berwisata ke Batu Secret Zoo, yang gak jauh juga dari Villa. Awalnya agak underestimate gitu untuk jalan ke Kebun Binatang. Tapi ini bukan sekadar Kebun Binatang biasa. Dari bentukan luarnya aja udah ajaib. Dalemnya? Lebih ajaib. Butuh seharian penuh untuk bisa menyelesaikan perjalanan di Batu Secret Zoo. Karena? Karena GUEDE BANGET dan BANYAK WAHANANYA. Kalau dulu mikir Zoo hanya untuk anak-anak study tour, setelah ke sini pikiranku mendapat pencerahan bahwasannya Zoo bisa didatangi oleh abege macam kami.




ngasih makan shanti

Sekitar Maghrib kami memutuskan untuk kembali ke Villa dan mengubah sedikit jadwal. Hujan turun sangat deras, kaki bengkak karena kebanyakan jalan maka rencana ke Museum Angkut ditunda sementara waktu. Oiya untuk menghindari kecapekan berlebih pada otot betis, daku sarankan untuk menyewa e-bike. Semacam scooter/sepeda listrik yang bisa dipakai berkeliling. Harganya 100ribu rupiah.

Bukan tanpa pertimbangkan kami tunda jalan-jalan ke Museum Angkut. Malam ini adalah perjalanan ke Bromo. Jadi kami harus siapkan fisik dong ya.

Tim Lisser Adventure menjemput pukul 12 malam. Ciaobella and the gank bergerak menggunakan dua Trooper ke arah Tumpang. Melewati hutan di tengah pekatnya malam..gak, gak aku gak takut. Gak. Gak salah lagi. Untungnya Bang Ipul yang ada di kemudi bisa dicengin.

Langit tanpa polusi cahaya adalah salah satu atraksi pertama yang kami dapatkan. Daku mendongak ke luar jendela, bintang serasa bisa dijangkau. Apa yang dilihat mata gak bisa dibandingkan dengan yang ditangkap lensa kamera. Kukeluarkan tangan. Menyapa angin malam. Ah, syahdu.

sunrise

spot rahasia


kemudian daku cedera





Karena keterbatasan waktu, pukul 9 pagi kami harus segera kembali pulang ke Villa. Paket tour Bromo ini termasuk mengantar kembali ke tempat awal loh. Jadi walaupun ke Batu, tetap diantar.

Gak drama ya gak seru. Jam setengah dua belas kami ditelepon pengurus Villa supaya segera check out. Lha ya kami masih di Malang piye…. Menurut teman yang stay di Villa barang-barang harus sudah disiapkan di luar kamar. *PANIK*

Sesampainya di Villa sekitar pukul setengah satu, pengurus berulang kali minta maaf karena adanya tamu yang akan mengisi jadi mereka harus segera membereskannya. Buru-buru mandi dan packing terus urus ini-itu. Jam setengah dua, setelah ngumpulin nyawa, dandan dan briefing kami bergerak ke Museum Angkut. Tempat yang daku kecengin selain Bromo.


Bukan Cuma ada alat transport aja, di sini ada tema-temanya juga. Agak sedikit mirip Madam Tussauds gitu. Cocok untuk para abege dengan tingkat kenarsisan di atas batas wajar.










Menjelang Maghrib kami bergerak ke Surabaya. Tapi baru nyampe Gempol kok ya gak gerak-gerak. Matot. Macet total. Stuck kayak hubungan kita gitu, Mz.

Nyampe hotel di Surabaya jam sepuluh malem. Capek dan laper. Yang menang? Ya laperlah! Mas driver mengantar ke salah satu pusat jajanan di…entahlah saking lelahnya aku lupa.

Drama Villa di Batu kayaknya masih kurang, Sabtu siang ditambahkanlah drama pindah kamar hotel di Surabaya. Seru tiada duanya! Bingung antara mau pindahan dulu, mandi, atau makan. Kali ini yang menang adalah mandi. Karena kita habis jalan cari oleh-oleh dan you know lah Surabaya panasnya kayak lihat mantan nikah duluan yes.

Habis pindahan kamar, makan dan dandan kami segera ke Masjid Al Akbar untuk menghadiri akad nikah. Oiya, kalau ada acara di sana jangan lupa untuk pakai baju tertutup. Ada sih kerudung yang bakal dipinjamkan, tapi daku sarankan untuk membawa sendiri saja.

Acara berlangsung khidmat, kami harus kembali ke hotel karena resepsi baru dimulai malam hari dan belum pakai kebaya yang disiapkan. Tiba-tiba BYUR hujan gede banget-banget. Udah kayak tangisan hati seseorang yang ditinggal kawin lah malih! Lepas heels dan lari menuju mobil sambil hujan-hujanan. Bodoamaaat. LoL.
puncak alibi


Minggu siang kami kembali ke kota masing-masing. Ke hati masing-masing.
pulang ah, masa liburan mulu!

What a great trip gaes! Love ya!! Trip yang bikin Tak Kunjung Move On






Jumat, 31 Oktober 2014

28 Tahun yang Menyenangkan

Menimbang dan menilik kehidupan selama 28 tahun terakhir ini, rasanya gak ada kata yang lebih pas selain Alhamdulillaah.

Keluarga yang bahagia, teman-teman yang menyenangkan, pekerjaan yang baik..
Kesehatan dan rezeki yang mencukupi…

Memang masih banyak pe-er yang ingin dilengkapi selama jadi manusia di bumi ini. insyaaAllah semua akan berjalan dengan baik di tahun-tahun berikutnya.

Menurut cerita Mamah dan Ayah, daku gak keluar-keluar setelah 3 hari Mamah di RSHS saat itu dan akhirnya terpaksa divakum pada jam 1 pagi tanggal 1 November.

Usia boleh bertambah tapi mental kayaknya masih terjebak di angka 19.

Selamat datang usia 29, semoga daku masih bisa menyapa lagi di usia-usia selanjutnya.


Ciaobella!