Rabu, 03 Juli 2013

Suamiku Cintamu, Sahabatmu Mencintaiku

Menikahlah dengan pria yang kamu cintai. Itu yang sahabatku katakan dahulu, makanya aku menikah dengan suamiku sekarang.”
“Semesta ini lucu, kita dipersatukan dengan orang yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.”
“Andai saja aku tak menurutinya, aku mungkin tak akan merasa tersiksa seperti ini. Aku berhasil mendapatkan pria yang sangat kucintai. Tapi hanya raganya, tidak jiwanya. Aku tahu dia mencintai perempuan lain di luar sana.”
“Kamu pikir menikah dengan pria yang mencintaimu tapi tak kau cintai tak kalah menyengsarakan? Aku bahkan merasa terperkosa setiap malam. Tangisku pecah dalam diam. Tahu begini, lebih baik kuperjuangkan cintaku dahulu.”
“Lantas mengapa kau tak menikah dengan pria yang kau cintai? Kalian saling mencintai bukan?”
“Kami beda agama.”
*
“Mama, Papa cari-cari ternyata di sini. Lho, Nisa?”
“Chris?”

“Bu, Ayo kita pulang. Eh Sherly?”
“Rahmat?”

“Kalian kenal?”
“Sherly ini sahabat Ayah waktu kuliah, Bu.”

“Papa juga kenal Nisa?”
“Umm iya..”
***


Senin, 01 Juli 2013

menyikapiku

aku suka caramu menyikapiku

ketika lelah dunia menghantam
ketika senyum hanya sekadar basa-basi semata
ketika lutut tertekuk dan ku hanya ingin memeluk

dengan secorong es krim cokelat kamu menghampiri
menceritakan hal-hal lucu yang tak terpikirkan olehku
lalu kemudian tawa tergelak begitu saja

you never falied to make me smile