Minggu, 16 September 2012

TERBAKAR CEMBURU


“Gak, Mas aku gak ada apa-apa sama dia.”
“Pembohong!”
“Mas ampun Mas..”
Irwan tak mendengar permohonan Syilla. Dijambaknya rambut istrinya itu lalu digeret ke kamar.

“Mas sakit, Mas..”
PLAK. “Itu gak sebanding dengan perbuatan kamu!” sebuah tamparan mendarat di pipi Syilla yang diikuti dengan tendangan penuh makian. “Dasar Sundel! Perempuan tukang selingkuh! Penzinah!”


Aku terbakar cemburu
Cemburu buta
Tak bisa ku padamkan amarah di hatiku

Sia-sia air mata yang keluar dari mata Syilla. Tak setetespun dapat meluluhkan amarah Irwan.

Sakit menahan sakit hati
Menyimpan perih
Tak bisa ku terima apa yang ku alami

Tania, putri mereka yang masih berusia lima tahun shock melihat kejadian itu. Dia berdiri di pintu kamar orang tuanya, menyaksikan sang ibu dipukuli oleh ayahnya.

Ibaratnya jantung hati
Tersayat pedang tajam
Betapa sakitnya
Ku rasakan itu

Tak berapa lama tetangga yang mendengar keributan di rumah ini segera masuk dan melerai, menyeret Irwan menjauhi Syilla.

*
Dan kini aku tahu
Kusangat begitu dalamnya
Aku sungguh mencintaimu
Mungkin selama ini aku salah
Tak pernah pedulikanmu
Setulusnya hatiku

Irwan terpaku dengan tangan terborgol di hadapan pusara Syilla. Tetangga sempat melarikannya ke Rumah Sakit saat itu, namun pendarahan di kepalanya sudah terlalu banyak. Nyawa Syilla tak tertolong lagi.

Kuakui ternyata
Sakit yang membakar hati
Sudah membuatmu pergi
Kini hanya tinggalkan luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar