“Diapain lagi lo ama si Ken?”
“Apaan sih Lex..”
“Lo ujug-ujug ngajak ketemuan siang-siang begini. Jam
kantor. Kenapa coba?”
“Gue cuma kangen lo..”
“Basi. Kenapa masih dipake tuh kacamata item?”
“Sakit mata.”
“Sakit mata apa sakit hati?”
Dan terjadi lagi kisah
lama yang terulang kembali
Kau terluka lagi dari
cinta rumit yang kau jalani
Praya segera memesan iced cappuccino, membuka laptopnya lalu
terbenam di Microsoft excel.
“Gue mau ngerjain laporan di sini aja deh.”
Alex menghela napas. Bukan sekali ia menghadapi Praya
seperti ini. Ia segera mengambil ponselnya. “Mbak Mita, aku visit customer ya,
gak balik lagi ke kantor.”
Aku ingin kau merasa kamu
mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau sadari
cintamu bukan lah dia
”Sampai kapan Lo mau diginiin ama si Ken?”
Praya mengunci rapat mulutnya. Seolah sibuk dengan
laporannya.
Dengar laraku
Suara hati ini
memanggil namamu
Karena separuh aku
dirimu
Pesanan sudah datang, Praya tersenyum lalu mengucapkan
terimakasih.
Alex membereskan tasnya, lalu hendak beranjak. Segera Praya
meraih tangannya.
“Jangan tinggalin gue sendiri Lex.”
Ku ada di sini
Pahamilah kau tak
pernah sendiri
Karena kau selalu
Di dekatmu saat engkau
terjatuh
Alex kembali menghempaskan tubuhnya di sofa. Menemani Praya
hingga entah kapan.
Aku ingin kau merasa
Kamu mengerti aku
mengerti kamu
Aku ingin kau pahami
cintamu bukanlah dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar