Minggu, 02 September 2012

Flash Fict: Separuh Aku


“Diapain lagi lo ama si Ken?”
“Apaan sih Lex..”
“Lo ujug-ujug ngajak ketemuan siang-siang begini. Jam kantor. Kenapa coba?”
“Gue cuma kangen lo..”
“Basi. Kenapa masih dipake tuh kacamata item?”
“Sakit mata.”
“Sakit mata apa sakit hati?”

Dan terjadi lagi kisah lama yang terulang kembali
Kau terluka lagi dari cinta rumit  yang kau jalani

Praya segera memesan iced cappuccino, membuka laptopnya lalu terbenam di Microsoft excel.

“Gue mau ngerjain laporan di sini aja deh.”

Alex menghela napas. Bukan sekali ia menghadapi Praya seperti ini. Ia segera mengambil ponselnya. “Mbak Mita, aku visit customer ya, gak balik lagi ke kantor.”

Aku ingin kau merasa kamu mengerti aku mengerti  kamu
Aku ingin kau sadari cintamu bukan lah dia

”Sampai kapan Lo mau diginiin ama si Ken?”
Praya mengunci rapat mulutnya. Seolah sibuk dengan laporannya.

Dengar laraku
Suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu

Pesanan sudah datang, Praya tersenyum lalu mengucapkan terimakasih.

Alex membereskan tasnya, lalu hendak beranjak. Segera Praya meraih tangannya.
“Jangan tinggalin gue sendiri Lex.”

Ku ada di sini
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena kau selalu
Di dekatmu saat engkau terjatuh

Alex kembali menghempaskan tubuhnya di sofa. Menemani Praya hingga entah kapan.

Aku ingin kau merasa
Kamu mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau pahami cintamu  bukanlah dia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar