Kamis, 06 September 2012

Last Sunrise


Mungkinkah engkau masih menginginkan rindu ini.
Setelah kau pergi, menjauh dari jangkauan hati
Mungkinkah engkau mau menyisakan rasa rindu
Setelah kau tutup pintu hatimu, tanpa waktu
Padahal saat itu…

Lelah.
“Sebenernya apa yang kita cari?” tanyamu.
Aku hanya mengangkat bahu lalu kembali memelukmu. Perjalanan masih panjang.
*
“Masih belum sampe?”
“Tuh udah ada sungai, bentar lagi sampe. Tidur aja dulu.” Katamu sambil melingkarkan jaketmu ke pundakku.
*
Bau amis laut sudah tercium.
Lebih dari enam jam perjalanan, dua ratus tiga puluh enam kilometer.
Jam dua pagi. Aku terpekik senang. Seperti orang gila, kita menempuh perjalanan cukup panjang hanya untuk melihat sunrise. Karena kita -sempat- percaya, sunrise adalah symbol pengharapan atas hari yang baru, yang lebih baik.
*
Kita berlari dalam gelap malam, hanya berlampukan bintang di langit. Menelusupkan jemari di dalam pasir. “kita tunggu sunrise di sini ya?”
“Baru jam dua ini, masih lama..”
Kamu tidak mendebat lagi, hanya lalu mendekapku.

Sempat ku nikmati kecupan senyummu
Sempat ku resapi redupnya matamu
Sempat saling mendengarkan ombak bersuara
Dan kita berkhayal keliling dunia
**

Pagi menjelang, aku terlelap dalam pelukanmu.
Kecupan lembut membangunkanku. “Gak mau liat sunrise?” aku tersenyum. Kalaupun aku tak sempat melihat keindahan sunrise, biarkan kulihat keindahan itu pada dua matamu.
*

Semangkuk bubur, segelas teh tawar dan sebuah ciuman hangat menjadi sarapanku. Sarapan terakhirku bersamamu.
“Kita harus pulang sekarang.”
“Aku merajuk enggan.”

Notifikasi BlackBerryku berbunyi. Alarm terkutuk yang menyadarkanku bahwa malam nanti adalah pernikahanmu. Kekasihku.
“Apa ini jadi sunrise terakhir kita?”

Sempat kau berharap kau tak harus pergi
Sempat kau katakan kau rindu padaku
Sempat saling berdekapan dan menghangatkan
Menyaksikan malam penuh bintang

Kamu tak menjawabnya, mungkin berharap bahwa jawabannya tidak. Kamu hanya memelukku. Lalu kita membereskan pakaian dan kembali menuju realita.

Dan sempat ku melayani hatimu
Hatimu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar