Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi
Firasatku Ingin Kau Tuk Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi
Firasatku Ingin Kau Tuk Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi
Seharian ini pikiranku tak tenang. Pekerjaanku berantakan,
atasanku marah-marah.
Ku cek kembali ponsel yang tersaku di dalam
celana, masih belum ada notifikasi.
Sudah seminggu tidak ada kabar dari Rama. Setidaknya
pagi atau malam dia akan sekadar menanyakan kabarku. Bagaimana pekerjaanku,
atau menceritakan keadaannya di sana.
Aku sudah mengirim sms berkali-kali, tidak ada
jawaban. Malam tadi kutelepon, ponselnya mati. Pikiranku sungguh tak keruan.
Kubuka percakapan kami terakhir. Tujuh hari yang lalu.
Rama kapan pulang?
Kayanya nanti minggu depanan. Lagi banyak kerjaan..
Kamu jaga kesehatan.
Iyaaa…
Cepet pulang.
Sip bos!
Kuraih
pendedel di samping mesin jahit, dari tadi jahitanku miring-miring. Kucabuti perlahan
helai demi helai benang yang menumpuk di lipatan kain.
SREB!
Pendedel menusuk telunjukku. Darah segar mengucur deras ke atas kemeja putih
yang belum jadi ini. Astaghfirullah al adziim. Teman di sampingku berteriak
histeris, lalu segera meminta temannya mengambil kotak P3K. Aku yang masih terbengong segera digeretnya
menjauhi kain-kain. Barangkali takut darahku mengotori kemeja lainnya.
“Mbak
Yun kenapa, kok bisa sampe begini?”
Aku
menggeleng lemah, perasaanku makin tak enak.
Hanya
Rama yang di pikiranku sekarang.
Rani
datang dengan obat merah dan kasa, lalu segera membalut lukaku. Aku masih diam
tak ingin bicara.
Ponselku
bergetar, ada panggilan masuk.
“Selamat
siang, dengan Ibu Yuni?”
“Iya,
saya sendiri. Ini siapa?”
“Kami
dari kepolisian. Apa benar anda ibunya Rama?”
“Iya,
Rama kenapa Pak?”
“Maaf
Bu, kami harus menyampaikan berita ini. Putra Ibu ditemukan tewas di kamar
kostnya.”
“Astaghfirullah
al adziim…..”
Hitam.
Gelap. Lalu aku tak sadarkan diri.
Sayangku
Kupercaya Alam Pun Berbahasa
Ada Makna Dibalik Semua Pertanda
Firasat Ini
Rasa Rindukah Ataukah Kedamaian
Aku Tak Perduli
Kuterus Berlari
Kupercaya Alam Pun Berbahasa
Ada Makna Dibalik Semua Pertanda
Firasat Ini
Rasa Rindukah Ataukah Kedamaian
Aku Tak Perduli
Kuterus Berlari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar