Senin, 03 September 2012

Flash Fict: Jika Cinta Dia


“Aku harus pergi..”

Terlampau sering kau buang air mataku
Tak pernah kau tahu dalamnya
Rasa cintaku

*
Praya terhenyak melihat deretan kalimat-kalimat manis yang ada di ponsel Ken. Kata-kata puitis beraroma kerinduan dan ungkapan sayang. Tentang ciuman-ciuman hangat dan malam penuh gairah. Sampai mual Praya dibuatnya.

Syabila, gadis itu. Ternyata Ken masih berhubungan dengannya. Sudah hampir setahun setelah terakhir kali Praya mendapati Ken dan Syabila bermesraan di sebuah kamar.

Tak banyak inginku
Jangan kau ulangi
Menyakiti aku sesuka kelakuanmu
Ku bukan manusia yang tidak berpikir
Berulang kali kau lakukan itu padaku

Saat itu Praya memaafkannya, setelah Ken berulang kali memohon maaf sambil menciumi kaki Praya.

Kali ini rasanya sulit.

Jika cinta dia
Jujurlah padaku
Tinggalkan aku di sini tanpa senyumanmu
Jika cinta dia
Ku coba mengerti

“Praya buka pintunya!” terdengar suara Ken dari luar kamar.
“Bajingan kamu Ken! Brengsek!”  teriakan terdengar dari dalam kamar.
“Kamu gak bisa ngamuk-ngamuk dan ngunci diri kaya gini. Kita selesain baik-baik. Aku bisa jelasin..” belum selesai Ken bicara sebuah ponsel dilempar dari pintu. Lalu Praya menutup pintunya lagi.

Teramat sering kau membuat patah hatiku
Kau datang padanya
Tak pernah ku tahu
Kau tinggalkan aku di saat ku butuhkanmu
Cinta tak begini
Selama ku tahu
Tetapi ku lemah karena cintaku padamu

Praya menangis sejadinya hingga tertidur di lantai. Paginya ia membulatkan tekad untuk pergi dari rumah Ken. Pergi dari hidupnya Ken.
“Aku harus pergi..”

Jika cinta dia kucoba mengerti
Mungkin kau bukan cinta sejati di hidupku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar