Senin, 03 September 2012

Flash Fict: Pada Satu Cinta


“Praya, maafin aku. Tolong kembali..”
Kenzi terpaku di depan pintu rumah Praya. Kali ini sepertinya Praya tidak bisa memaafkannya.

*
Pagi itu Kenzi mendapati Praya mengemasi barang-barangnya. Semalam mereka bertengkar hebat, Praya menangis dan mengunci pintu kamar. Kenzi terpaksa bermalam di kost temannya.

Seharian ia mencoba menghubungi Praya, dia tidak ada di kantornya, ponselnya tidak ada yang aktif satupun. Kemudian Praya menghilang, dua hari, tiga hari, seminggu. Tidak ada kabar.

Kenzi seperti kehilangan separuh nyawanya, dia sungguh menyesal telah menyakiti Praya.

Setiap hari ia mendatangi rumah Praya, tidak ada jawaban. Baru setelah lewat seminggu ia melihat mobil Alex, sahabatnya, terparkir di rumah Praya. Tak membuang waktu ia segera menggedor rumah Praya.

“Praya, maafin aku. Tolong kembali..”
Praya menggeleng sambil menahan air matanya. “Udah cukup Ken.. terlalu sering kamu begini.”

Masihkah mungkin ku kembali
Tuk megisi hatimu
Yang jelas hati
Ku tak lagi sanggup jauh darimu

“Praya, aku janji ga akan ngulanginnya lagi. Sumpah..”
Praya tak bergeming.

Aku kan berjanji
Takkan mengulang segala kesalahan

“Aku cuma cinta kamu Praya..”

Aku kan mengabdi
Pada satu cinta dan itu dirimu

“Aku capek Ken..”

Jujur ku hanya seorang lelaki
Yang terkadang tak lepas dari godaan

Lalu segera Praya menutup pintu rumah. Juga hatinya.

Harus ku memiliki
Kesempatan tuk menyayangimu lagi

Ku lihat kau ragu
Adakah yang telah mengganti aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar