Kamis, 01 Maret 2012

Fajar Senja Jelang Malam

Angin bertiup lembut, langit berwarna jingga. Sepasang kekasih ada dalam kalut, terpasung rindu yang mendera

Kasih, sebentar lagi aku akan melihat senja, tertegun melihatmu menuju malam yang penuh dengan mimpi.

Fajar, Mimpi terus disulam, biarkan bulan dan bintang bercinta. Rindu merengkuh malam, mengiris hati-hati yang dilanda cinta.

Senja, itukah yang kita rasakan? Kerinduan. Rasa yang menelusup di siang dan malamku. Dimanjakan mimpi dalam hela nafas ini

Fajar, iya itulah rindu mendalam. Yang kubisikan dalam hembusan angin malam dan rintik hujan yang menangis dalam diam.

Senja, redakan rinduku ini tetapi jagalah nyalanya selalu . Pastikan esok nanti ada kita diantara kau dan aku.

Fajar, rindu berpijar remang-remang, kasih terlelap dalam peraduan. Kelak dahi ini terkecup ketika fajar baru bersinar.

Fajar dan Senja menutup mata, berpegangan meraih bintang di angkasa, menari dalam suka cita, terharap hingga nanti tutup usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar