Senja, debur ombak seperti mengerti apa yang kurasakan, keras kerinduan membentur hatiku ketika lagu-lagu sendu mulai dimainkan.
Fajar, kamu tak tahu bagaimana rasanya cemburu, melihat kamu tersapa masa lalu. Jangan kira aku tak tahu. Cukupkan syair rindumu. Temui aku!
Hujan menemani senja, mengalunkan simfoni kepedihan. Tentang masa lalu yang menari di antara hati yang dilanda rindu
Senja disini sendiri menanti fajar kembali dengan janji yang acapkali teringkari.
Senja, malam masih penuh dengan gelap mimpi-mimpi, ditidurkan dengan nyanyian hujan; saat kuterbangun, aku akan segera pulang
Fajar, terlantun nada syahdu ketika lentera semakin meredup, menuntunmu kelak terbangun utk kembali ke jantung yg kau buat berdegup
Senja, bangunkan aku pagi ini dan akan kuucapkan namamu dalam doaku, 'kan kubawa 'kita' dalam menempuh hari esok
Fajar, kesedihanku terbawa jauh kabut dini hari. Kamu, menghangatkanku dalam cahaya fajar. Menyelinap dari balik tirai, menghujaniku dengan ciuman.
Jangan biarkan seorang kekasih terpasung dalam rindu. Segeralah bertemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar