Rabu, 04 Juli 2012

Flash Fiction: Senja - Pantai


Pada suatu senja di bulan Mei. Gadis itu terpaku di tepi pantai, mencium rakus amis laut dan menatap lurus ujung horison. Garis batas langit dan laut.
Jemari telanjang menelusup ke dalam pasir. Hangat. Kulit melegam terpanggang matahari. Sudah seharian dia belum juga beranjak.


Secarik surat ada dalam genggamannya.


Pada senja kutitipkan sebuah kehangatan
Penantian akan pulang
Sirnanya kesenduan
Cinta


Gadis itu lalu berdiri. Mendekap surat dalam-dalam. Tersenyum ke arah surya yang tenggelam. Berjalan menuju tepian pantai. Senyumnya mengembang. Terus melangkah. Riak-riak ombak tak menghalanginya. Berat-berat kakinya terus bergerak. Air laut sudah sampai sedadanya.


“Nona! Berhenti Nona!!”

1 komentar: