Pada
suatu senja di bulan Mei. Gadis itu terpaku di tepi pantai, mencium rakus amis
laut dan menatap lurus ujung horison. Garis batas langit dan laut.
Jemari
telanjang menelusup ke dalam pasir. Hangat. Kulit melegam terpanggang matahari.
Sudah seharian dia belum juga beranjak.
Secarik
surat ada dalam
genggamannya.
Pada senja kutitipkan
sebuah kehangatan
Penantian akan pulang
Sirnanya kesenduan
Cinta
Gadis
itu lalu berdiri. Mendekap surat
dalam-dalam. Tersenyum ke arah surya yang tenggelam. Berjalan menuju tepian
pantai. Senyumnya mengembang. Terus melangkah. Riak-riak ombak tak
menghalanginya. Berat-berat kakinya terus bergerak. Air laut sudah sampai
sedadanya.
“Nona!
Berhenti Nona!!”
Akkkhhhh KEREN!
BalasHapus