Minggu, 12 Februari 2012

Fajar dalam Candu Senja

Fajar, alam berkonspirasi, mengkondisikan aku dan kamu ada dalam satu lingkaran lagi. Entah aku atau kamu yg akan keluar kali ini.

Kasihku Senja, jangan lagi ragukan aku. Ketika aku tak ada di sampingmu pun, kau selalu dalam lindungan hatiku.

Fajar, setiap sudut kota ini selalu membawa anganku tentangmu. Jika ada waktu maukah kita mengulang seperti dulu? Aku merindu

Senja, akupun merasakan yg sama, kita akan berbaring bersama bermain dengan bintang-bintang dan harapan. Di suatu waktu dalam tahun yang penuh hujan

Fajar, memandang gemintang, deru ombak bersahutan, pasir pantai menelusup di sela jemari kaki yang telanjang. Ah aku kecanduan!

Senja, nuansa itu yang selalu membius kita, seakan tubuh kita tertanam begitu lama menghirup hari hingga senja. Rindu yg menggoda
Senja, Lingkarkan lagi lenganmu, kurindu pelukan hangat itu. Ingin kudengar kata2 manismu. Tak kukira semua ini melintasi benakku


*Senja menatap lekat mata bening fajar, mencari ketulusan yang selalu diharapnya. Sesela jemari menanti untuk segera diisi. Apakah benar semua ini terjadi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar