Kamis, 09 Februari 2012

Empat Musim yang Lalu

Menginjak kembali bulan ini melayangkan kembali ingatanku empat musim yang lalu. Perkenalan kita.

Perkenalan yang membawaku ke masa-masa yang tak pernah kubayangkan. Drama demi drama, kesenangan hingga kepedihan.

Bersama kamu, aku diajari arti hidup. Aku digodok dalam opsi cinta, obsesi atau napsu belaka. Jangan tanya apa aku sudah mengerti, hingga kini aku masih belum dapat membedakannya.

Terbang dalam angan semu. Tawa dalam asa palsu.

Satu yang kupahami. Aku wanita kuat. Aku sudah dapat melewati titik nadir. Titik terendah dalam hidupku. Terhina. Terbodoh.

Apakah aku menyesal atas apa yang pernah kita lalui? Tidak. Tanpamu, aku tak ada alasan untuk berdiri sendiri. Menelusuri kekuatan yang sempat tersembunyi.

Denganmu aku mengetahui apa arti mencintai. Tentang ketulusan, kesetiaan, kesabaran. Darimu aku tahu betapa sakitnya berbagi.

Ketika kita berkompromi antara kemenangan di semua pihak, mana yang mendapat status dan mana yang mendapat cinta.


Kadang kita harus melepaskan kesenangan untuk mendapatkan kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar