Senin, 30 Januari 2012

Fajar di Ujung Senja

LED mengerlip pertanda text masuk. Senja membukanya. DEG. Sebuah nama muncul. Tangannya bergetar, entah hatinya.

Senja

Fajar

Angin dari sesela jendela menerobos menguliti pundak. Gemericik air bertaluan di atas genting. Terlempar pada dedaunan sebelum akhirnya mendarat dan meresap dalam tanah.

Senja, hentikan laju hujan ini, hentikan setiap titik tangis yang tersisa. Bayangan cahaya itu memantul di dinding kaca.

Fajar, aku sudah berkawan dengan hujan. Ia tahu benar rasa yang sedang memuncah di dada. Rasakan air yang menerpamu. Rasakan rinduku.

Senja, suaramu seperti lirih hujan ini, menelusup di dingin yang kurasakan. Dimanakah dirimu kini?

Fajar, pejamkan matamu, rasakan hangat d dadamu. Aku masih di situ, bersemayam menghangatkan hatimu.

Senja, denyut jantung ini mungkin sebagian besar tentang dirimu. Ya,kau yang terjaga dalam malam penuh kerinduan. Menjadi mimpi dan harapan

Fajar, buaianmu kembali semanis dulu, kamu paling tahu dimana kelemahanku. Untuk kau tahu, ada tanya dihatiku. Sedang kemana pacarmu?

Senja, bagaimana aku bisa meyakinkanmu, lentera dan aku tidak lagi bersama. Jalanku kini sendiri. masihkah kau tangguhkan hatimu?

Fajar, lenteraku ada pada dalamnya matamu. Maka kau tahu betapa gelapnya jalanku ketika dulu kau tinggalkan aku.

Atap rumah begitu kokoh, tak mungkin air hujan dapat menerobos membocori langit-langit. Lalu apakah ini yang mengalir melalui ke dua pipiku? Hangat menganak sungai dari luka yang dulu sempat kau toreh.

Si Anak BMX

Dear a andy,


Okay, sounds weird yah kalo kamu tau aku pernah suka sama kamu. Aku yayang, bocah 6 tahun yang dulu suka dijailin sama kamu dulu. Aku tinggal di sebelah rumah bapa apih, tempat kamu dan anak-anak BMX lainnya ngumpul.

Percaya atau gak, setelah hampir 20 tahun, aku masih hapal muka kamu. Item manis, rambut lurus belah tengah, idung mancung dan ada lesung pipit.

Sore lebih berwarna kala itu ketika kamu ngumpul di halaman samping rumah. Jumping-jumping di atas sepeda, boseh sambil tumpang kaki. Jangan-jangan saat itu kamu sedang mencoba mencuri perhatianku?

Aku senang duduk di kursi semen pembatas rumah. Merhatiin kamu. Lalu kamu mengedip manja ke arahku. "Sini mau dibonceng?" Aku cuma menggeleng manja. Padahal mau banget. :p

Saat itu kalo gak salah kamu sudah SMA. Aku juga beberapa kali dengar kalo kamu naksir tetanggaku. Teteh cantik dengan badan bohay yang rok sekolahnya 5 jari di atas lutut.

Sekarang pasti kamu sudah dewasa ya. Sudah berkeluarga dan punya anak. Apa anakmu sekarang ada yang suka main sepeda juga? Fixie mungkin?

Bahagia selalu ya aa.. Siapa tahu kita bisa ketemu lagi!


Lovee,
-yayang-

Jumat, 27 Januari 2012

si kakak culas

Dear @putrimeng


Kakak culasku, adik manjaku, tempat sampahku, sahabatku, saudariku.

Padahal secara umur, aku 3 bulan tepat lahir sebelum kamu. Tapi sepertinya kamu memang jauh lebih dewasa dari aku.

Biarpun kadang kamu manjanya amit-amit dihhh.

Lebih dari separuh hidupku aku kenal kamu. Dari cupu sampai cupu banget. Dari dongdong sampai dongdong banget. Dari nakal sampai nakal banget. Dari cerdas sampai cerdas banget. Dari kismin sampai kismin banget. Dari keren sampai keren banget.

Sempet beberapa saat kita jauh, karena hal yang.. Sungguh selalu bikin aku ketawa kalo ngingetnya. Tapi dari dulu aku yakin, kita akan bareng lagi.

Saat jatuh, saat mencinta, saat merindu, saat kehilangan..

Kamu orang yang paling tahu gimana ngadepin aku. Lagi pengen dimarahin, dimanja, diiyain, diantepin. Ahhh mungkin kelak suamiku harus mengintip contekanmu.

Saat aku benar, saat aku salah. Saat aku terbang, saat aku terpuruk. Kamu selalu di sampingku.

Terimakasih sahabatku, istri sholehah dari deo nayoan, calon ibu dari anak-anak sholeh dan sholehah. Calon aunty dari anak-anakku nanti.

Kelak kita kumpul lagi di surga ya.


Love!
@faninovaria

Selasa, 24 Januari 2012

Bagaimana Bisa Kumerasa Kehilangan Padahal Ia Tak Sempat Kumiliki

Kekosongan hati yang sedang kujalani, setelah sebelumnya merasakan apa yang dikatakan orang patah hati.

Ratusan hari kucoba menata hati. Sempat mencoba menjalani eh malah dianggap menjahati. Padahal tak ada niat sedikitpun untuk menyakiti.

Lalu kubertemu lagi, dia yang dahulu sekali pernah singgah di hati.

Bersama kucoba merajut hari. Tak kusangka mulai tumbuh rasa di hati.  Selang ada rasa proteksi. Tak ingin dia terbagi.

Rasanya aku jatuh hati.

Baru saja kumulai menyandar diri.

........Tetiba dia pergi.

Ah, ingin rasanya ku mati.

Jumat, 20 Januari 2012

Untuk Cowok Ganteng se-Geng Panineungan

Dear @ocir_rico


Gak usah mesem-mesem gitu deh cir bacanya! Ok, akhirnya gw menulis surat ini.

*Heh, kalian yang baca juga gak usah ngetawain!*

Surat untuk cowok paling ganteng se-Geng Panineungan. Kalo gak salah, panineungan itu artinya memorable. And wait, ada pani dalam panineungan. Mungkin si neng pani bisa memorable. Hoek. Eneg sendiri gw nulisnya.


Gini cir, gw menasbihkan diri sebagai ketua #fansberatrico. Apadeh??

Gw kemana aja sih selama delapan tahun kita berteman? Kok baru ngeh ya kalo lo ganteng dan punya dada yang dekap-able.

Denger-denger lo udah ada gebetan ya? Yaa... Asal dia lebih baek dari gw sih gw rela.. #ngok

Ebentar-bentar... WTF What Tje Fuk! Ini kenapa ada yang nyetel lagu suratku-nya hedy yunus?? Berasa dibacksound-in. Gw nyanyi ya cir.

Suratku itu lukisan luka di hati.. Jangan kau hempas.. Meski tak ingin kau sentuh.. Kutahu pasti.. Hatimu tahu walau tak baca suratku..

Aih matek!

Otak gw udah gak bisa mikir lagi...


Sekian dan terima pacar baru dah!

-na9a-

Kamis, 19 Januari 2012

Surat (tentang) Cinta untuk Dada Rosada

Halo pa,

Saya cuma seorang rakyat jelita yang ingin menumpahkan rasa kepada bapa. Hampir tiap hari saya inget bapa. Di setiap lubang-lubang jalan yang saya hindari. Di kala habis hujan. Pokoknya bapa kini bersaing dengan mantan saya dalam hal bikin galau.

Saat lewat jalan moh.toha, lihat jalan yang bolong-bolong, saya ngerasa hati saya juga udah dekok-dekok. Selain karena (mantan) pacar yang ga bertanggung jawab juga karena bapa yang saya anggap ga bertanggung jawab.

Juga saat habis hujan. Selain karena seperti yang kita semua tahu bahwa hujan berbanding lurus dengan kegalauan dan kerinduan terhadap kekasih hati, hujan juga berbanding lurus dengan kemacetan dan banjir.

Dan dipastikan, besoknya akan ada lobang baru. Seperti yang dulu (mantan) pacar saya lakukan. Pergi lalu datang lalu pergi lagi sesuka hati. Hanya meninggalkan luka baru lagi.

Pa, saya cinta kota ini. Saya yakin bapa juga. Yuk, kita buat langkah real untuk mengatasi kesemrawutan Bandung.


Rakyat Jelita,

@faninovaria

Rabu, 18 Januari 2012

al fatihah untuk ibu

Ibu sayang,

Gimana tempat yang Tuhan beri sekarang? Lebih indahkah? Ga kerasa udah 2 tahun lebih ibu pergi. Yayang kangen sekali. Sakit yang ibu rasa bertahun-tahun itu udah gak ada kan? Punggung ibu sekarang tegak lagi kah?

Yayang seneng ibu masih suka hadir di mimpi yayang, seperti mengabarkan keadaan ibu sekarang. Ibu nampak bahagia, sehat..

Bu, yayang mau cerita.. Oktober 2011 kemarin jadi ujian yang cukup berat buat yayang. Mama sakit dan harus operasi. Saat yayang pegang surat persetujuan itu, yayang hampir di batas asa.

Rasanya sama dengan Oktober 2 tahun sebelumnya. Yayang takut kehilangan orang yang sangat yayang cintai lagi.

Mama operasi di hari yang sama kami menggelar tahlil 2 tahun ibu pergi. Yayang waktu itu sendiri di depan ruang bedah. Antara sadar dan gak sadar. Nangis sampai akhirnya ketiduran di kursi, sampe akhirnya ayah dateng. Jam operasi juga pas sekali dengan dimulainya tahlilan di rumah. Padahal yayang gak mengaturnya.

Alhamdulillah, sekarang udah ada progress, minggu kemarin mama masuk ruang bedah lagi, kali ini yayang ikut masuk. Ayah dan adit nunggu di luar. Mudah-mudahan aja hasilnya baik ya.

Bu, yayang sekarang kemana-mana pake motor sendiri. Udah gak ngerengek minta anter lagi. Tapi kadang masih suka minta anter ayah sih. Ibu kan dulu pengen yayang punya motor kan. Alhamdulillah sedikit demi sedikit kewujud. Berkat doa ibu dari dulu ya.

Bu, yayang sayang sekali sama ibu. Sayangnya banyaaakkk sekali. Mudah-mudahan nanti kita semua bisa kumpul bareng di surga ya. I love you so much.

-al fatihah-

Love,

Yayang

Selasa, 17 Januari 2012

Dear you, @calonsuamifani

Dear you @calonsuamifani


Sedang apakah dirimu sekarang? Sama kah denganku yang sedang begitu merindumu?

Apakah kamu tak jua menggebu menemukan rusukmu yang hilang?

Apakah dirimu juga menyelipkan namaku dalam sujud subuh tadi?

Menuliskan surat ini melayangkan anganku. Ketika 30 tahun yang akan datang, ketika uban sudah berkawan baik dengan kita.

Kita berjalan bergandengan menyusuri trotoar Kota Milan. Setelah semalaman melewatkan pesta atas kemenangan klub bola favoritku. Mungkin saja klub favorit kita tak sama, tapi kamu tetap setia menemaniku menghabiskan petang menonton pertandingan di Giuseppe Meazza.

Ah indahnya, inilah yang membuatku sering memaksa Tuhan untuk menyegerakan keinginan kita.

Tapi kamu perlu tahu, aku disini akan sabar merajut rindu hingga akhirnya nanti kita bersatu.


Yours,

@faninovaria

Bukan Untukku (lagi)

Dia datang. Wajahku merona semerahnya. Dag dig dug. Hmm untuk apa dia datang lagi kesini, ke kantorku. Empat bulan setelah berakhirnya hubungan kami. Ini kali pertama ia datang lagi kesini. Dia menuju mejaku.

“Hai Nun.” Sapanya. Manis. Rambutnya sedikit berubah, dia juga nampak belum bercukur beberapa hari. Apakah kamu sama menderitanya denganku? Sampai-sampai kamu lupa bercukur dan akhirnya memutuskan untuk datang kembali padaku? Entahlah, tapi aroma tubuhnya masih sama. Magnetic-Magnetis Man dari Escada, aku seperti termagnet olehnya entah karena parfumnya atau apanya.

“Nunun..” katanya lagi, membuyarkan lamunanku.
“Eh, iya Zar.” Kataku. Dia tersenyum manis. “Ada apa kesini?” sambungku penuh harap.
“Ada perlu.” Jawabnya.
“Perlu apaan?” tanyaku. Dia tersenyum grogi. Aku makin geer. “Ada yang bisa aku bantu Zar?”
“Oh ga papa Nun, aku kesana dulu ya.”
“Loh, kemana?” tanyaku penasaran. Dia hanya menunjuk ke arah lobby, lalu berlalu.

Aduuhh dia benar-benar membuatku penasaran! Apakah dia akan menuju meja informasi, lalu tiba-tiba menyatakan cintanya padaku dan memintaku kembali padanya?? Kedatangannya benar-benar membuatku gila.

Aku beranjak dari kursi menuju lobby. Kulihat sekeliling, dia tak ada. Entah kemana dia. Seorang teman memanggilku.

“Nun.. Nunun..!”
“Ya, apa Ros?” sahutku.
“Ayo mo bareng gak?” ajaknya.
Kulihat jam tanganku, wah sudah jam enam sore, saatnya pulang. “Iya, ntar gua nyusul ke parkiran ya.”

Aku kembali ke meja, membereskan barang-barang dan segera menyusul Rosa ke parkiran.

Aku terserentak.

Hah, aku tak percaya dengan apa yang baru saja kulihat. Nazarudin, pria yang membuatku berkhayal kemana-mana barusan, mantan pacarku, pria yang masih kucintai, dia membonceng seorang wanita yang belakangan kuketahui sedang magang di kantorku.

Sudah pasti aku segera mencari tahu hubungan Nazar dan wanita itu, mudah-mudahan saja itu saudaranya karena ku tahu kalau dia tak punya adik kandung perempuan. Dari seorang sumber terpercaya aku dapat informasi bahwa wanita itu Angelina, adalah pacarnya, mereka baru saja pacaran. Baru dua minggu. Hufth! Hancur hatiku. Hancur harapanku.

Hari demi hari aku harus menahan sakit. Hampir setiap sore dia mejemput pacarnya. Ahhh sakitnya! Mengakui bahwa dia datang kesini bukan untuk menjemputku lagi. Ya, dia kesini bukan untukku lagi.

vonis

Vonis macam apa ini.



Terlalu sedih akan membuatku mati, pun sebaliknya. Terlalu bahagia akan membuatku mati.



Sudahlah temani aku disini,

pakai wig bertanduk pink itu,

kenakan baju ketat ala raja dangdut,

oleskan lipstik merah di bibirmu, melewati garis bibir pun tak apa,

sapukan blush on berlebih di kedua pipi tembem itu.



Bertindak konyollah di hadapanku,

menarilah ala keong racun,

bernyanyilah dengan suara falsmu.



Buatlah aku terpingkal.

Hinggal aku tersedak dan maut menjemputku.



Tak apa,

karena aku mati dalam bahagia,

dalam tawa terkerasku,

bersama pria yang paling kucintai.

Kamu.

Senin, 16 Januari 2012

#Selebtwit : Detikcom

Dear detikcom,


Kamu tuh satu-satunya media online yang paling sering bikin aku ketawa. Dan mengernyitkan dahi kadang.

Kalo ada award media online paling ekspresif, pasti kamu lah juaranya. Seeneg apapun headlinenya, aku masih setia follow kamu.

Detikcom tanpa "Wow!", "Buset!", "Gilee!" Sampai "eaa" bagai syahrni tanpa make up, bulu mata, bling bling dan jambul.

Tetaplah sesuwatu!


Sincerely,

@faninovaria

Minggu, 15 Januari 2012

Bolpen Kero Keropi

Dear Bolpen Ijo Dengan Boneka Kero Keropi,


Kamu kemana lagi sih?

Aku butuh kamu sekarang, aku ingin menulis diary. Kamu tuh percis banget sama tuan muda yang dulu memberikannya padaku.

Doyan ngilang, tapi begitu aku punya yang baru tetiba suka muncul.
Ketika aku butuh kamu selalu tidak ada, tapi ketika aku mencari benda lain ehhh malah kamu yang ketemu.

Hei bolpen kero, dimana kamu..? Aku ingin kamu menarikan cerita sore kemarin di diaryku. Hanya kamu yang boleh menulisi diary itu. Karena diary itu berisi seluruh ceritaku bersama tuan mudamu dahulu.

Aku butuh kamu karena kemarin sore aku bertemu dengan dia. Ayolah muncul! Aku ingin cerita kalau katanya sekarang dia sudah single lagi. Pacar cantiknya itu meninggalkannya!

Siapa tahu kamu akan menemaniku mengukir cerita kami lagi.


Nona Muda,

@faninovaria

Sabtu, 14 Januari 2012

Kepada Pasir Pantai

Dengan hormat,

Kepada pasir pantai yang tengah dicumbui oleh kekasihku.

Kutitipkan ia padamu

Jagalah dia,
Agar tak tergoda oleh derunya ombak yang terus memanggil, bolehlah sedikit mencoba tapi jangan sampai lupa diri

Bantu dia,
Agar tak terjerumus dalam eksotika karang dan bebatuan, aku tak ingin dia terluka, tergores atau apapun yang menyakitinya

Ingatkan dia,
Agar segera kembali ke rumahnya. Hatiku.

Tertanda,

@faninovaria

Jumat, 13 Januari 2012

My Best Friend's Wedding

Kami sudah bersahabat sekitar sebelas tahun. Pertama mengenalnya ketika orientasi saat pertama masuk SMA. Saat itu, aku yang baru saja menginjak ibu kota belum mempunyai seorang teman pun. Dialah teman pertamaku, dia juga sahabatku, sahabat sejatiku, sampai saat ini. Atau setidaknya sampai tadi malam.

Mario, dia cowok yang tampan, setidaknya itulah anggapan sebagian besar teman-teman wanitaku. Dianugerahi wajah indo dengan hidung yang mancung dan mata yang agak sipit tapi tajam. Ibunya adalah turunan cina-menado, ayahnya konon cucu dari Daendels, Gubernur Hindia Belanda jaman VOC dulu.

Dia tidak pernah kesulitan mencari pacar. Ganteng, cukup tajir, supel, wanita mana yang tidak tersihir dengannya? Prinsipnya, pacaran adalah have fun. Jadi kalau pacarnya mulai agak rese, cut! Tinggalkan saja. Mantannya menumpuk dimana-mana. Mulai dari ababil sampai guru honorer pernah dia pacari. Sementara aku, akhir tahun lalu aku baru saja merayakan jomblo perakku. L

Kami punya hari lahir yang sama, mungkin itu salah satu sebabnya kami bisa benar-benar mengerti satu sama lain.
“Happy Birthday An, semoga cepat dapet pacar!” itulah doa pertama yang diucapkannya saat ulang tahunku. “Amin.” Jawabku.
“Happy Birthday Yo, semoga lo cepet kawin!” doaku padanya. “Amin.” Jawabnya.

Rupanya Tuhan cepat mendengar doaku. Jumat kemarin, lima bulan setelah kami berulang tahun yang ke 25 dia memberitahuku tentang rencana pernikahannya.
“An, gw akan nikah!” katanya ketika dia meneleponku jam 11 malam.
“Apa? Nikah? Lo mabok ya?” kataku bingung.
“Enggak! Barusan gw baru ngelamar Priska. Dan kita akan segera nikah!” ujarnya penuh semangat.
“Aduh, lo gila apa ya?! Gw baru aja molor, lo ganggu-ganggu gw! Nyimeng lagi lo ya?! Udah ah, gw ngantuk!” Klik. Kututup ponselku. Membenamkan kepala ke bantal, kutarik lagi selimutku.

“Aargh….!” Aku terperanjat segera bangun. Aku mimpi buruk. Aku mimpi sangat buruk, buruk sekali. Kulihat jam di samping tempat tidurku. 3.45 am. Aku berjalan menuju toilet, mencuci muka. Tidak lama aku segera kembali ke ranjangku, kuraih ponsel di sebelah bantal, one messege received, Mario.

Gw kagak mabok An! Serius, gw udah ngelamar Priska.

Tanganku gemetar, ponsel terjatuh. Aku menunduk lemas di samping tempat tidur. Gak mungkin Mario bisa nikah sama cewek yang baru dia kenal kurang dari sebulan. Cewek yang masih kuliah semester empat. Memang sih cewek itu cukup manis, tutur katanya lembut, orangnya juga sopan. Tapi mereka bahkan belum satu bulan kenal. Gimana mungkin Mario mesti nikahin dia? Jangan-jangan..

“Dia hamil?” serangku pagi ini.
“Ya enggak lah, dia tuh cewek baik-baik tau!” jawabnya.
“Terus, kenapa lo mesti nikahin dia?” tanyaku.
“Karena gw udah siap untuk nikahin dia, gw udah bosen pacaran-pacaran gak jelas An. Lo sendiri yang doain gw cepet nikah, bukan?” ujarnya.
“Ya tapi gak gitu juga kali, lo baru kenal dia berapa minggu sih? Emang dia bisa ngertiin lo? Bisa jadi pendamping hidup lo?” serangku lagi.
“Gw sih cukup yakin, An. Gak tau deh, tiba-tiba aja gw kaya dibukain mata dan hati untuk ngelamar dia.” Jawabnya.
“Terserah lo deh, hidup-hidup lo, lo yang jalanin..” klik. Kututup ponselku.

Mario dan Priska benar-benar tidak ingin berlama-lama lagi. Mereka akan menikah bulan depan. Jujur, aku tidak setuju dengan pernikahan mendadak ini. Atau mungkin aku tidak akan pernah setuju dengan pernikahan ini.

Semua persiapan sudah berjalan. Aku diminta untuk menjadi pendamping mempelai pria. Sebenarnya Priska cukup baik, atau memang cewek baik-baik, tak sedikitpun dia berulah macam-macam padaku, tapi tetap saja aku tidak menyukainya. Apakah aku cemburu? Entahlah, aku bersahabat dengan Mario lebih dari sepuluh tahun, hamper sebelas tahun. Selama ini dialah tempatku berbagi, suka-duka telah kami jalani bersama. Dialah yang paling mengerti aku, dan akulah yang paling memahaminya. Jadi bagaimana mungkin seorang cewek tiba-tiba datang dan merebutnya dariku begitu saja.  Inginku gagalkan pernikahan ini, tapi melihat suka cita Mario aku tak tega.

Mario memintaku untuk fitting baju. Aku diberikan batik yang sama dengan Mama, Papa dan adiknya. Entah harus bahagia atau sedih, aku bahagia karena begitu diterima oleh keluarga Mario, di sisi lain sebenarnya aku ingin menjadi pendamping Mario di hidupnya, bukan sebagai pendamping mempelai pria di pernkahannya ini. Malam sebelum acara pernikahan aku tetap bersamanya, aku tak ingin kehilangan momen-momen terakhir bersamanya, sebelum dia resmi menjadi milik Priska.
Aku akan menyatakan perasaanku padanya.

Mario sedang berada sendirian di kamarnya. Menurut Marsya, adiknya, dia ingin sendiri. Mungkin sedang galau menghadapi pernikahannya esok. Aku memberanikan diri. Kuketuk pintunya, tak dikunci, aku mengintip.

“Masuk, An.” Serunya.
Aku melangkah masuk. Dia menawarkan rokoknya. Kuambil sebatang, lalu kunyalakan.
“Stres ya?” tanyaku.
Dia tertawa kecil.
“Masih mo lanjut?” godaku.
“Apa? Acara besok?” dia balik tanya. Aku mengangguk. “Lanjutlah.” Sambungnya sambil merebahkan diri di ranjang. Ah aku tak tahan melihatnya terlentang begitu. Aku menelan ludah.

“Yo, gw mo ngaku sesuatu sama lo?” ujarku tanpa basa basi.
“Apa?” katanya sambil berbalik mengetukkan abu rokoknya. Aku terdiam.
Dia lalu bangun menghampiriku. “Kenapa sih, An?”  tanyanya.

“Yo, gw suka sama lo, gw sayang sama lo, gw cinta sama lo.” Kataku hampir tak bisa bernapas.
“Hah?!” Mario terserentak.
“Tapi, gw ngomong gini bukan untuk ngerusak acara pernikahan lo, bukan, gw hanya ngungkapin perasaan gw aja. Bener Yo.”

...

“Sejak kapan?” tanyanya.
“Sejak SMA, sejak kita pertama ketemu.”
“What?!” Mario seakan tak percaya apa yang baru kukatakan, dia melangkah mundur. “An, please, tinggalin gw sendiri.” Sedikit tertatih aku mengangguk segera keluar.


**

Priska dan Mario baru saja selesai menandatangani buku nikah mereka. Seluruh keluarga mengantre untuk mengucapkan selamat. Aku ikut saja dalam antrean. Mario tak banyak bicara padaku setelah kejadian semalam.

Setelah acara ramah tamah dengan keluarga, aku bergabung dengan mama papa Mario dan Marsya.

“Eh ini anak mama satu lagi kapan dong nyusul?” Tanya mamanya.
“Iya, koq cewek kamu gak dibawa?” sambung papanya.
“Ah, Bang Anwar kan nunggu Marsya lulus SMA ya kan. Soalnya Mama sama Papa kan gak ngijinin Marsya pacaran sebelum lulus SMA. Hehe..” cerocos Marsya, adik Mario.
Aku hanya tersenyum, menunduk. Andai mereka tahu kalau aku tak pernah tertarik pada Marsya atau wanita manapun. Karena yang kucintai hanya Mario...

Surat Cinta Untuk Bang Ipul

Surat Cinta #1 ditujukan untuk idolaku: @saipul_jamil


Dear Bang Ipul,

Bulan ini aku sedang ikut #30harimenulissuratcinta dan entah kenapa di hari pertama ini aku ingin munulis surat untuk abang.

Abang, aku ngefans sama abang sejak abang belum tergabung di G4UL, aku ingat sekali bang, di infotainment abang menunjukan rumah lama abang, abang juga bercerita kalo abang kelak ingin menikahi seorang gadis sholehah yang berjilbab. Ahh manisnya abang kala itu.

Aku patah hati ketika abang memilih dewi perssik sebagai istri. Rasanya jauh sekali dengan apa yang abang katakan dahulu. Tapi ya sudahlah ya, setelah drama putus-nyambung dengannya abang lalu bisa menemukan almh kak egi yang begitu cantik.

Abang tahu gak, mention pertama dari abang untuk aku itu tanggal 2 September, beberapa hari sebelum kecelakaan itu. Aku sedih sekali sungguh bang.

Mention dari abang itu aku abadikan dank u jadikan DP BBM loh bang. Semua teman-temanku iri padaku. Aku bahagia sekali.

Abang, satu pintaku, jangan balikan ama dewi perssik yah.

Sekian ya bang,
Assalamualaikum :)