Kenapa sudah ada dua tanda seru di awal tulisan? karena mungkin gue baru saja mengalami hal yang seru-seru. (?) hahaha abaikan.
FYI nih, gue baru saja menunaikan ibadah liburan. kemana sodarah-sodarah? tentu saja Bali! Pulau yang sejak puluhan tahun lalu *eh wait kesannya tua banget gue* *ralat* Pulau yang sejak beberapa tahun lalu gue impikan.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan keinginan luhur maka terwujudlah liburan tersebut.
I'm going to bali, with my own money, sendiri!
Wah ada tanda seru lagi. Berarti emang sangat seru yah fan? Tentu saja.......!
Jadi ya ceritanya setelah dapat ujian yang lumayaan, gue bilang sama Mamah, "Kalo semua ini udah selesai, Yayang boleh yah liburan? Ke mana pun?" Mamah mengiyakan.
Berbekal tiket murah, yaitu 227K IDR. Iya, iya, dua ratus dua puluh tujuh ribu doang. PP. PP loh itu PP. Pulang Pergi. Huwow banget kaaannnn. Rezeki emang gak mesti bebentuk duit, bisa juga berbentuk tiket murah kaan?
*ehhhh si bos udah dateng, ntar disambung lagih
see ya!
----------------------------------------------------------------------------------------------------
alone |
Hoi hoi gue kembali lagi..... (setelah 5 hari)
Kemaren cerita sampe tiket yah, oke gue terusin.
Biarpun judulnya pergi sendiri ke Bali. Di sana gue gak sendiri-sendiri amat sih. Karena ada beberapa teman dan partner in crime yang sudah menetap hampir dua tahun.
hotelnya cuma 150 ribu hahahhaa |
Karena eh karena itu hari kerja, maka petualangan gue di siang hari tidak didampingi oleh mereka. Bayangin. Ayo bayangin.... gue pake motor keliling-keliling sendiri. Areanya mencakup Kuta-Legian, Tuban, Sanur dan Jimbaran. Dan menghabiskan bensin premium sepuluh ribueun. Motornya pinjem dari my partner in crime. Aheeyyyy gretong!
Kenarsisan gue diuji. Dalam solo trip ini (maksudnya jalan-jalan sendiri, bukan jalan-jalan ke Solo yah), gue dihadapkan dalam pilihan mengabadikan wajah dengan latar belakang pantai-pantai nan indah serta pura-pura (baca: pure) yang otentik atau cukup mengabadikan dalam memori otak saja.
gak semua yang lo lihat perlu diabadikan di kamera bukan?
Damai...
Oya, FYI aja yah, jalanan di Bali sangat bersahabat. rame tapi gak macet, ngebut tapi gak bikin serem, jalanannya sempit tapi bisa muat dua mobil. Gue yang kalo motor-motoran di Bandung mesti pake kaca mata atau helm tertutup, di sana alhamdulillah yah gak ada itu cerita kelilipan meski kacamata dan kaca helm dibuka.
Berhubung waktu yang sangat sempit, pusat oleh-oleh pun menjadi tujuan utama. Gue kesana bawa 1 ransel dan 1 koper. Pas pergi ransel diisi beberapa helai baju/rok dan koper diisi keripik buat partner in crime gue. Pulangnya semua diisi oleh-oleh. Baju gue tersisihkan.
sama siapa cobaaa? |
dijanjiin untuk nginep di Janji Inn |
foto-foto bisa dilihat di IG: @tetehna9a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar