Selasa, 15 November 2011

Filosofi Keripik

Kata siapa sesuatu yang pernah hancur tak bisa utuh lagi?

Keripik singkong gue, "si galau" one of my best seller adalah keripik singkong yang untuk mencapai bentuk super tipis harus melalui proses penghancuran terlebih dahulu.

Dia memang menjadi lebih mudah rapuh dibanding keripik singkong pada umumnya. Tapi rasa dan tekstur boleh ditanding.

Pun dengan hati, dulu gue kira setelah hancur mungkin akan mustahil untuk bisa utuh lagi. Tapi toh keadaan dan waktu bisa memperbaikinya. Tsaaaahhhh.

Seperti halnya keripik gue tadi, hati yang pernah hancur pasti akan lebih mudah rapuh. Tapi dengan perlakuan yang lebih protektif gue yakin dia akan baik-baik saja.

Anyway What's broken can always be fixed, what's fixed is always be broken

1 komentar: