Akhi,
Kuberi tahu rahasia besar ya. Begini, entah mengapa tiap di hadapanmu mulutku terkunci rapat, pipiku merona, perutku seperti
terobrak-abrik tak karuan. Persis seperti tiap-tiap aku jatuh cinta. Jangan senyum
membaca surat ini. Jangan. Bisa kaku dibuatku kalau melihatmu tersenyum.
Tapi siapakah aku, yang hanya berani mengagumimu diam-diam.
Diam-diam meminta Tuhan untuk mempertemukan kita lagi.
Pertemuan yang seolah tak disengaja padahal kutahu benar ini
sesuai dengan yang kudiskusikan dengan-Nya.
Diskusi pada suatu pagi di Masjid Nabawi.
Ah, Akhi.
Salam,
F
kaifa haal, ya akh?
BalasHapusbikhoir?
semoga doamu terkabul, ukh.. :))
gak ngerti ka... >.<
Hapuskemampuan bahasa arab gue cuma sampe khamsa riyal..khamsa riyal
hahahahahaa