Minggu, 02 Februari 2014

Diam-Diam Suka

Akhi,

Kuberi tahu rahasia besar ya. Begini, entah mengapa tiap di hadapanmu mulutku terkunci rapat, pipiku merona, perutku seperti terobrak-abrik tak karuan. Persis seperti tiap-tiap aku jatuh cinta. Jangan senyum membaca surat ini. Jangan. Bisa kaku dibuatku kalau melihatmu tersenyum.
Tapi siapakah aku, yang hanya berani mengagumimu diam-diam.
Diam-diam meminta Tuhan untuk mempertemukan kita lagi.
Pertemuan yang seolah tak disengaja padahal kutahu benar ini sesuai dengan yang kudiskusikan dengan-Nya.
Diskusi pada suatu pagi di Masjid Nabawi.
Ah, Akhi.

Salam,

F

2 komentar:

  1. kaifa haal, ya akh?
    bikhoir?

    semoga doamu terkabul, ukh.. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak ngerti ka... >.<
      kemampuan bahasa arab gue cuma sampe khamsa riyal..khamsa riyal
      hahahahahaa

      Hapus