Jumat, 30 Desember 2011

Perangkap

Perangkap telah kupasang. Dari balik selimut mataku tak pejam memperhatikan tiap garakan. Tiap tanda.

Ouch! Aduh. Kau pegang kakimu yang terlilit dalam simpul.
Yeay! Hore. Aku tersenyum senang. Kamu mulai terjerat.

Perlahan kupagari sekeliling dengan patok-patok berrenggang. Sengaja, agar kau masih bisa bernapas.

Dedaun mulai merambat di beberapa sisi. Entah dari mana asalnya. Kubiarkan saja.
Lamat-lamat mulai memenuhi seluruh pagar.

Kamu terus bergerak di dalamnya. Kadang sedikit mengintip keluar. Bunga-bunga yang mulai bermekaran makin menutupi dunia luar.

Kadang kau berlari-lari. Entah kenapa, aku yang terengah-engah. Simpul yang terikat mungkin jua menarik peparuku.

Senyumku mengembang, menunggu temali yang merangkak menuju hatimu dan menelusup hatiku. Mengikatnya dalam satu komitmen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar