Pagi ini hujan turun di kotaku. Aku mengambil sepeda dan
mengayuhnya. Merasakan setiap buliran air yang menerpa wajah.
Aroma khas hujan yang menyentuh tanah menyerbak memenuhi
penciuman. Petrichor, begitu menyenangkan.
Tidakkah kamu ingin menikmatinya di sini bersamaku?
Oya, “belum saatnya” kamu dulu bilang.
Ah, tak pernah ku-se-jatuh-cinta ini pada hujan.
Kamu tahu, kalau dahulu setela hujan reda aku akan mencari
pelangi?
Kini tak pernah kulakukan, karena kalaupun dia tidak muncul, aku tetap
bisa melihatnya di kedua teduh matamu.
Selamat pagi kamunya aku :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar